#camper 3 - road to mist

Pondok Halimun, Sukabumi
27 - 28 Juni 2017

Kali ini perjalanan camping keluarga di liburan lebaran 2017, tepatnya H+3. Sebenarnya sempat ada keraguan apakah camping di liburan lebaran itu bisa, maksudnya, apakah tempat camping-nya buka, apakah ada teman camping, apakah warung yang berjualan buka, dan beberapa keraguan lainnya. Namun akhirnya kami tetap berangkat, karena agak kurang menyenangkan juga kalau liburan hanya di Jakarta saja.

This time our camping trip is on Lebaran Holiday 2017. Honestly we are little bit doubt going camping on Lebaran Holiday. We are worry is the camping ground is open, is there any shop open, and any other doubt. Anyway we still going, as it will be very bored if not going anywhere in this holiday.

Tujuan camping kali ini sebenarnya ada dua pilihan, apakah Pondok Halimun Sukabumi atau Capolaga Subang. Pertimbangan dari kedua pilihan tersebut adalah karena ada sungai kecil di dekat area perkemahan sehingga anak-anak bisa main di sungai. Setelah mempertimbangkan beberapa hal, akhirnya dipilihlah Pondok Halimun Sukabumi sebagai tujuan (karena ada jalur trekking ke air terjun dan juga suhu yang katanya lumayan dingin).

This time actually we have two option of the camping destination, Pondok Halimun, in sukabumi, or Capolaga, Subang. Why we choose these two option is because there is small river passing through the camping ground. After we consider many things, we choose Pondok Halimun as our Camping Destination, because there’s a trekking route to the waterfall in this area an also because of it’s cold temperature.

Kami berangkat dari Jakarta pukul 06.00, langsung menuju Sukabumi, setelah perjalanan yang cukup padat di Jalan Raya sukabumi, kami sampai di Pondok Halimun sekitar pukul 11.30. Langsung menuju ke area parkir 3 di kantor pengelola TNGP (Taman Nasional Gede Pangrango). Jalur menuju Pondok Halimun melalui kebun teh Goalpara, sehingga bisa mampir untuk berfoto juga di kebun teh ini. Biaya masuk ke Area Wisata Pondok Halimun untuk mobil Rp 20.000.

We leave Jakarta on 06.00 in the morning, and go straight to Sukabumi area, after a heavy trafiic on Sukabumi main road, we arrive arround 11.30am in the office of TNGP in Pondok Halimun. The route to Pondok Halimun is passing the tea agriculture area, we can also take a stop and have some photos in this area too. The cost to enter this Pondok Halimun area is IDR 20.000/car.





Ketika tiba di pondok halimun beberapa keraguan terhapus :
  1. Pondok Halium tetap ramai, ditandai dengan parkiran yang penuh dengan mobil ataupun motor, ternyata karena jalur ke Curug Cibereum, banyak orang yang mau berwisata ke curug tersebut
  2. Warung masih banyak yang buka pada saat liburan lebaran ini.

When we arrive at Pondok halimun some of our doubts is released :
  1. Pndok halimun still full of people on this Lebaran Holiday, this could be because the route to Curug Cibereum (Cibereum waterfall), many people go tho this waterfall.
  2. There’s still many shop open on this Lebaran Holiday.

Setelah parkir di dekat kantor TNGP, kami langsung bertemu Mang Didi sebagai penjaga di camping ground tersebut. Beliau menyarankan untuk mendirikan tenda dahulu baru melakukan pembayaran & registrasi, registrasi masih bisa dilakukan sampai pukul 16.00. Tapi kami langsung registrasi, membayar sebesar Rp 29.000/orang, kami membayar untuk 2 orang. Tidak jauh dari kantor TNGP ada markas dari Volunteer Panthera, yang bertujuan untuk support SAR bagi mereka yang naik ke Gunung Gede Pangrango, karena ternyata jalur ini juga merupakan jalur pendakian Gunung Gede pangrango.

After we park the car near the office of TNGP, we meet Mang Didi, he is the person who guard the camping ground. He says that if we want to camp, better we set up our tent first, then register in the office, the registration is still possible until 4.00pm. anyway we directly register, and pay for IDR 29.000/person to camp one night here. Near the office there’s also the base for Volunteer Panthera, they give SAR support for those who hike the Gede Pangrango mountain.

Akhirnya kami turun, membawa tenda dan meiihat-lihat area camping ground, di area ini ada 4 area camping ground, kami melihat area 1, dan area 2. Area 1 ada di dekat kantor  TNGP, di Area 1 ini ada fasilitas berupa aula, kamar mandi, & mushola. Kemudian kami meliaht ke Area 2, Area 2 ini berjarak 8 menit dari Area 1 ke arah Curug Cibereum, dengan jalur setapak berbatu. Di Area 2 juga ada fasilitas yang sama dengan Area 1, area perkemahan sedikit lebih luas. MCK di area ini tidak terlalu bersih, seperti di camping ground biasanya, namun airnya bersih dan juga dingin.

Finally we take our tent and go arround to see the camping ground area, there are 4 area of camping ground, but we only see Area 1 & Area 2. Area 1 is near the Office TNGP, and has the facility such as hall, toilet & prayer room. Then we go to see the Area 2, area 2 located about 8 minutes walking from Area 1 to the direction of Curug Cibereum, the route is rocky & slippery also. In the Area 2 there are same facility as Area 1 and the location also a little bit bigger. The toilet it self just like other camping ground, not so clean but the water is cold and clean.









Setelah mempertimbangkan jarak yang lumayan jauh dari parkir mobil ke area 2, dan juga area yang sepi (tidak ada yang camping - di dekat area 1, ada beberapa orang yang camping), kami memutuskan untuk camping di Area 1. Setelah memilih lokasi mendirikan tenda, kami mendirikan tenda, memasang  hammock & memasang flysheet (cukup perjuangan karena tidak ada tiang untuk memasang flysheet, harus mencari kayu untuk tonggak flysheet). Lokasi yang kami pilih ada di sisi Timur area 1, menghadap ke pegunungan dan membelakangi sungai.

Due to the distance from car park to area 2 is far, and also there are no one camp in Area 2, we decide to camp in area 1 (there’s a group camp near the Area 1). After we choose the area to set up tent, we set the tent up and set hammock also flysheet (we need extra effort to set up the flysheet because we have to use some wood to set the flysheet up). We choose the east side of Area 1.



Setelah selesai memasang tenda, kami memasak malan siang. Makan siang, dan setelah makan siang kami menuju ke sungai untuk bermain di sungai, sungainya bersih dan airnya dingin.

After the tent alrady set up, we cook our lunch, have the lunch and went to the river, the river was clean and he water was cold.




Setelah beberapa lama bermain di sungai, hujan tiba-tiba turun, dan kami kembali ke tenda. Saat hujan kabut juga turun, seperti namanya pondok halimun, banyak kabut, tapi tidak sebanyak waktu kami camping di Basecamp Mawar, Ungaran.

When we were playing at the river, rain suddenly fall down, we went back to the tent immediately. When the rain fall the mist also came, as the name Pondok Halimun, there should be many mist in this area, but not as much as we camp on Basecam Mawar, Ungaran.


Sore hari ada beberapa orang lagi yang datang untuk camping di sini, ada 2 orang yang datang, semakin malam ada beberapa orang lagi yang datang, cukup ramai pada malam hari, setidaknya total ada 4 rombongan termasuk kami yang juga kemping, menepis keraguan, ternyata di libur lebaran masih ada orang yang memilih liburan dengan camping di Pondok Halimun ini. Salah satu rombongan juga ada anak-anak seusia SD yang ikut.

At the dawn, there was another group who were come and camp in this area too. At least there’s two group who were came, and more groups come in the night. By this our doubt is released, there’s still many people who choose camping as their holiday activity on this Lebaran Holiday.

Semakin malam, udara mulai agak dingin, sayangnya tidak ada termometer yang bisa mengukur suhu pada sore menuju malam itu. Kami mulai siap-siap membuat makan malam, dan juga membeli kayu untuk api unggun. Kami memesan kayu bakar ke Mang Didid, tapi cukup lama menunggu, kalau mau cepat mungkin lebih baik kami turun ke bawah, ke area parkir 1 dimana banyak warung, dan langsung beli kayu bakar di sana. Lebih cepat tapi lumayan jauh dari area camping ke warung tersebut.

As the night come, the air was getting cold, but we don’t have any thermometer to measure the temperature. We prepare our dinner and bought some woods for campfire. We bought from mang Didi, but it was take a very long time for the woods to came. Maybe it will be faster if we directly bought from the shop on the car park, but it was far to go to shop from our camping area. 

Setelah kayu bakar datang, kami mulai menyalakan api unggun, tapi karena kayunya sepertinya lembab, agak susah untuk menyalakan api unggun tersebut. Setelah dengan plastik, tidak bisa menyala, setelah api dari plastik mati, api juga mati, karena kayu tidak menyala. Akhirnya setelah frustasi akhirnya kami menggunakan cara yang cukup bahaya, menggunakan kompor untuk menyulut api, kami meletakkan kompor di bawah tumpukan kayu, dan menyalakan kompor. Setelah 10-15 menit di pancing dengan kompor, baru kayu bakar mulai menyala, setelah menyala, ditumpuk dengan kayu yang lain. Next-nya sepertinya kami harus membawa bahan bakar padat, atau media lain untuk menyalakan api unggun. Api unggun yang cukup mudah untuk dinyalakan hanya saat kami camping di Ranca Upas saja.

After the woods arrived, we set the campfire, but it was very difficult to fire up the camp fire, maybe bue to the woods is wet. Even we use plastics as the fire starter, as soon as the plastic fire is turn down, the woods is not light up. Finally as we frustate  with this condition, we use the danger method, we use stove (gas stove) to fire up the woods. We put the stove under the campfire woods, after 10-15 minutes by doing this way, we got our campfire light up. On the next trip maybe better we bring fire starter, so it can be more easier to fire up the the campfire. The easiet moment we fire up the campfire was only when we camp on Ranca Upas.






Di malam hari, bintang lumayan terlihat jelas di daerah ini, seandainya lebih gelap lagi (tidak ada lampu dari aula) mungkin bintang akan terlihat lebih jelas. Kalau cek dengan applikasi Stellarium sebenarnya kita bisa melihat galaksi Bima Sakti, namun kami belum bisa melihatnya. Next time perlu belajar untuk mengabadikan bintang dengan kamera. Jadi mungkin bisa terlihat lebih jelas.

We can see the stars from this area very well, but if the light is more darker (there’s no light inference from hall), maybe we can see more clear to this stars. If I check by using Stellarum App. we can see the Milky way this night, maybe I have to learn more about tke photo foro starts & milky way, anyway i can not see that.


Udara di sini memang dingin, tapi tidur di luar tenda dengan menggunakan sleeping bag ternyata tidak terlalu dingin. Walaupun yang di dalam tenda ternyata masih merasakan dingin, mungkin karena pintu tenda yang terbuka.

The air was cold, but sleeping outside the tent by using sleeping bag was warm, but my wife who sleep inside the tent said that was a cold night, maybe because the tent door was opened along the night.

Pagi hari sangat cerah, langit cerah, dan matahari pun cerah, di daerah ini sekitar pukul 5.50 langit sudah mulai terang.









Aktifitas pagi dimulai dengan memasak sarapan, tetap dengan manu seperti hari sebelumnya, dan dengan nasi yang dihangatkan kembali. setelah kenyang dengan sarapan kami kembali menuju sungai untuk bermain air kembali, pagi ini ditemani dengan cahaya matahari dan air yang dingin kami kembali ceria di sungai.













Setelah puas bermain air, kami bersiap untuk pulang.

Kesimpulan :
  1. Area Pondok Halimun cukup luas untuk campin, fasilitas juga lengkap
  2. Kondisi toilet standar daerah camping ground, tidak sebagus dan sebersih di mall, tapi air bersih
  3. Camping pada saat libur lebaran ternyata tidak terlalu sepi
  4. Perlu lebih banyak belajar soal kombinasi antara tenda & flysheet (tujuan flysheet sebenarnya untuk memperluas teras tenda, karena tenda sudah double layer)
  5. Perlu membawa fire starter agar bisa menyalakan api unggun lebih mudah
  6. Berkemah di dekat sungai, ternyata cukup berisik.
  7. Kayu bakar tersedia di warung yang ada di area parkir 1
  8. Tidak ada sinyal di daerah ini, kalau turun ke area warung baru ada sinyal



See you on the next #camper.

Comments

Popular posts from this blog

JOURNAL – 1 YEAR JAPAN TRAINING

Journal - 91th Day - CKC Last Day